Sabtu, 30 April 2011

Iseng-iseng (Ngedumel ah...)

Ngerumpi sendiri...
Entah sudah berapa lama saya tidak menengok rumah (maya) ini, rasanya kangeeeeeeeeeenn deh..

Hem, akhir-akhir ini lagi hobi ngelukis, enggak tahu kenapa hobi yang sudah lama terpendam dalam-dalam kayak kuburan itu tergali lagi. Kata seorang pelukis yang bernama "Andreas (Lengkapnya enggak tahu)" 'Seorang perempuan dikenal karena melukis'. Saya si setuju aja dengan kalimat tersebut, tapi jujur saja sesungguhnya bukan karena tujuan ingin terkenal saya mau kembali menggeluti hobi melukis yang dulu sudah benar-benar mengikis bahkan sampai menepis dari kehidupan saya.
Ajaibnya, saya senang bukan kepalang karena hobi tersebut benar-benar tersalurkan. Bisa les melukis sama pelukis terkenal di TBRS. Subhanallah... "Memang benar tidak ada yang tahu bakat seseorang sebelum dicoba".

Wallahu a'lam...

di Wasport

Kamis, 15 April 2010

Lomba Menulis 2010

Lomba Menulis DISKURSUS HIV dan AIDS

Syarat dan ketentuan:

1. Lomba menulis terbuka bagi semua individu (mahasiswa, aktivis, peneliti, pemerhati, jurnalis, profesional dll).

2. Peserta harus berusia 17 th keatas.

3. Lomba menulis akan dilakukan selama 6 bulan (6 termin).

4. Pengumuman pemenang akan dilakukan setiap bulanya pada tanggal 28 (setiap termin).

5. Untuk pemenang setiap bulanya disediakan hadiah ; JUARA 1 @ Rp 500.000.- , JUARA 2 @ Rp 300.000,- , JUARA 3 @ Rp 200.000,-

6. Untuk periode bulanan (setiap termin) tulisan paling lambat harus sudah diterima oleh panitia pada tanggal 25 setiap bulannya.

7. Tulisan minimal 1000 kata dan maksimal 3000 kata (bila kurang atau melebihi ketentuan, maka tulisan akan didiskualifikasi) dan tema tulisan yang masuk diluar frame bulanan, akan didiskualifikasi.

8. Tulisan yang diikutkan dalam lomba, belum pernah dipublikasikan/ dilombakan.

9. Peserta harus melampirkan data diri lengkap atau CV serta nomor telp/HP yang dapat dihubungi.

10. Format tulisan dalam bentuk Word dikirim melalui Email atau dalam bentuk CD dan dikirim ke Sekretariat Nasional JOTHI. (kegiatan ini tidak menerima hardcopy)

11. Seluruh tulisan yang masuk menjadi hak publikasi JOTHI

12. Tema tulisan : · Bulan pertama (Februari 2010) – “Pelibatan orang terinfeksi HIV dalam penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia, objek ataukah subjek..?” ·

  • Bulan kedua (Maret 2010) – “Reformasi Program penanggulangan HIV dan AIDS”. ·
  • Bulan ketiga (April 2010) – “HAM dan orang terinfeksi HIV”. ·
  • Bulan keempat (Mei 2010) – “Kebijakan kesehatan masyarakat versus kebijakan klinis; mana yang utama..?”. ·
  • Bulan kelima (Juni 2010) – “Sistim perwakilan masyarakat sipil dalam penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia; siapa dan bagaimana..?”. ·
  • Bulan keenam (Juli 2010) – “Jaringan ; menjaring atau berjejaring. .?”.

Tulisan dapat dikirimkan melalui :

Email : diskursus.jothi@gmail.com

Alamat : Panitia Lomba Menulis DISKURSUS PROGRAM HIV dan AIDS di Indonesia JL. Tebet Timur III E, No. 3 RT 003 RW 07 Jakarta Selatan


--- Selamat Berkarya ---


Senin, 12 April 2010

Sajakku

Pernikahanmu

Cantik itu parasmu
Sungguh elok nan ayu
Tenda biru tertata didepan rumahmu
Pemuda itu memang pantas untukmu

Semoga kau hidup bahagia selalu
Selamat menempuh hidup baru sahabatku
Doa dan harapanmu semoga tak menjadi benalu
Sehingga tak melekat dalam kalbu

Karena itu akan membuatmu membisu
Berkata-kata pun tak akan mampu
Apalagi mengucap rindu
Ah, itu hanya kata-kataku
Semoga tak mengecewakanmu


Ulang tahunmu

Isak tangis haru membawa rindu
Hari dan bulan berlalu berganti yang baru
Yang tadinya kelabu menjadi biru

Pelangi itu mejikuhibiniu
Mempunyai makna seperti lagu
Sungguh indah hari-harimu
Mengingat waktu kelahiranmu

Selamat ulang tahun sahabatku
Semoga Tuhan selalu melindungimu
Maaf tak bisa memberikan lebih kepadamu
Bukankah yang terpenting doa dan harapanmu

Insya Allah semoga terkabulkan selalu
Terutama cita-citamu


Malam Minggu

Hari itu setelah malam sabtu
Ditemani angin yang membisingiku
Tak seorang pun tahu isi hatiku
Karena kediamanku membuatku kaku

Perasaanku mulai meragu
Mungkinkah ini yang namanya tak laku
Setiap malam minggu tak pernah apel dengan pacarku
Karena sejak dulu single adalah hidupku

Hidup ini selalu kujalani sendiri
Sungguh sepi tapi harus bagaimana lagi
Tanpa kekasih pun aku tak rugi
Bukankah jodoh dari Sang Illahi

Mungkin benar bisa datang sendiri
Tapi tanpa dicari apa mau menghampiri
Bukankah usaha disarankan oleh Sang Gusti
Mencari pendamping hidup yang sejati

Puisi bersajak

Sumpah Mati


jangan ada lagi sebuah pertengkaran
Kasih sayang adalah sebuah jalinan
Mohon mengerti ini adalah keadilan
Cobalah bersabar dan sedikit menahan

Jari manis itu masih kosong
Ingin sekali mengambil cincin dari kantong
Tapi warnanya seperti ungu terong
Ya Tuhan Tolong

Sumpah mati aku jatuh hati
Tak mampu aku menahan diri
Apalagi sampai melewati kesempatan ini
Karena aku tak mau hatinya dicuri lelaki

Empedu itu bertetangga dengan hati
Namun rasanya berbeda tapi tetap asri
Cobalah mengerti seperti apa perasaanku saat ini
Ragu pasti ada dan tetap menyelimuti



Kekesalanku


Sekian lama aku tak bertemu dengan dirinya
Serasa aku sudah melupakannya
Tapi kemarin aku tak sengaja melewatinya
Tapi ia pura-pura tak melihat aku ada

Api membara dalam hatiku
Begitu sakit tak menentu
Ingin sekali kucaci dirinya waktu itu
Berhenti didepannya lalu memukulnya hingga merasa malu

Aku benci
Tiada kata selain menguras isi hati
Perlu dia tahu aku ini bersifat manusiawi
Akan terluka jika dikhianati

Sadar diri dia hanya seorang pemuda biasa
Tapi kenapa dia selalu membayangi setiap langkah yang ada
Aku ini sudah tak mau lagi melihatnya
Tapi kenapa selalu tak sengaja melintas didepannya

Air mata mengalir tiada hentinya
Namun aku hanya mampu menahannya
Sungguh dirinya tak bisa merasakannya
Karena ia tak pernah tahu isi hatiku yang sebenarnya



Benci Tapi Bukan Rindu


Hati ini merasa gundah
Hingga rinai bikin semua basah
Sebelum otak ini diasah
Rasanya seperti berada dalam sampah

Penyesalan tiada henti selalu datang belakangan
Kekesalan hati tetap tak bisa tertahan
Melihatnya bersama wanita idaman
Membuat rasa cemburu membuta dan tak nyaman

Selir hati itu lagu mas Ahmad Dani
Memang benci tapi bukan rindu apalagi masih mencintai
Meski mencoba menghindari
Tapi tetap merasa ingin memiliki

Benci benci benci tapi bukan rindu
Kesal kesal kesal tapi bikin malu
Marah marah marah semua menghantuiku
Lesu lesu lesu kedua mataku karena terus melihatmu

Pergi jauh dan tak usah kembali lagi
Kuikhlaskan dirimu memilih pujaan hati
Sudah jangan melihatku karena aku tak mau itu terjadi
Apalagi sampai ada cinta lama bersemi kembali



Rinai Hujan Malam Hari


Awan gelap bercampur petir
Pepohonan berdoa karena khawatir
Tanah kering menjadi basah seperti terukir
Meresap dalam serat bumi dan mengalir

Tangis terdengar seperti angin ribut
Semua gelap karena tertutup kabut
Kembali menetes halus bak belut
Membuat semua harus menutup mulut

Rinai hujan malam hari
Tak ada pelangi apalagi mentari
Semua peri ingin menari
Bersama bidadari dalam syurga hati

Hembus angin semilir membuat dingin
Menutup pintu agar tak masuk angin
Kalau pun dibilang rajin
Ucapkan saja kata amin

Sayu mata menggerogoti jiwa
Mulailah berdoa kemudian menutup kedua mata
Setelah tak ada suara semua terasa mati gaya
Itu karena sudah masuk ke alam mimpi sana



Melati


Berwarna putih itulah dirimu
Harum dan lembut itulah dirimu
Diminati hati itulah dirimu
Membuat tersenyum itulah dirimu

Menandakan suci bunga yang prawan
Menampakkan cinta yang menawan
Mengharumkan berbagai ruangan
Membuat suasana terasa nyaman

Menenangkan pikiran melebarkan tujuan
Namun bukan untuk dimakan
Putih bersih seperti awan
Yang mampu mengeluarkan seorang tahanan

Menyirat hati namun tak membuat mati
Jangan iri dengan bunga melati
Sesungguhnya ia baik hati
Bisa dijadikan sahabat sejati



Anggur


Merah gelap warnamu namun manis dirimu
Memabukkan pikiran membuat mata sayu
Lupa segala karena meminum kamu
Harusnya tahu bahwa semua itu tak perlu

Diam sejenak membuat suasana membisu
Jangan mengganggu apalagi mencuri hatiku
Sejujurnya aku suka padamu
Apalagi dengan anggur merah bercampur biru

Setahun berlalu aku masih menunggu
Di tempat itu namun kau tak juga menemuiku
Dimana dirimu oh pujaan hatiku
Tak mengertikah dirimu bahwa aku sudah rindu

Anggur itu memang memabukkanku
Sejak saat itu aku masih gila karenamu
Harusnya dulu aku tak bertemu denganmu
Jadinya aku tak akan menunggu


Minggu, 11 April 2010

Teruntukmu Someoneku

tak sengaja lewat sampingmu
tapi dirimu pura-pura tak melihatku
sejujurnya ingin ku caci dirimu
menampar pipimu kemudian menendangmu

kau tak pernah tahu apa mauku
tapi kau selalu bersikap begitu
sok tahu namun kemudian berlalu
sejujurnya rindu namun malu mengaku

kebodohanku karena butanya cintaku kepadamu
membuatku pilu dan meneteskan air mataku di kedua pipiku
bukankah dulu kau pun mencintaiku setulus hatimu
kenapa berubah menjadi kaku tak menentu

perih hatiku tak pernah kau tahu
entah sampai kapan kau harus seperti itu
memusuhiku tanpa mengerti perasaanku
harusnya sadar bahwa aku masih mencintaimu

mungkinkah cintamu berubah menjadi kebencianmu
bukan benci yang tergantikan dengan rindu
melainkan kecewa akan dirimu terhadapku
kumohon jangan membuatku merasa takut kehilanganmu

aku marah dan aku ingin membunuhmu
tapi selalu saja kau kabur saat bertemu denganku
apa kau takut mengakui kesalahanmu
dan kau pun takut merasa malu didepanku

hitam pemikiranmu terhadap sifatku
itu karena kau tak pernah tahu siapa aku
cobalah dirimu ngaca dulu
apakah kau pantas menjadi kekasihku

oky, sekarang aku tahu
bahwa kau hanya mempermainkanku
oky, sekarang kulepaskan dirimu
dan pilihlah pendamping hidupmu



teruntukmu someoneku
karena telah melukai hatiku
sampai-sampai membuatku pilu
tapi setelah itu kau menjauhiku
dasar cowok belagu

Teruntukmu Nenekku

sejak dulu aku tak pernah tahu apa inginmu
sejak dulu selalu saja begitu dirimu
tak mau memberitahu kepadaku
keinginan dan harapanmu

berlalu rindu menderu kalbu
merangkul jiwa yang membeku
kini semua jadi pilu
semenjak kau pergi meninggalkanku

dahulu kita sering bersama
berbagi cinta tanpa ingat kata
mengapa kau mulai membuang asa
meninggalkan kenangan membuat luka

usia itu hanya Tuhan yang tahu
mungkin memang sudah suratan takdirmu
meninggalkanku tanpa memberi pesan untukku
aku rindu... benar-benar rindu

ingin kuulang hari-hari kemarin
tapi mustahil dan tak mungkin
kini semua telah berakhir
cerita dan kisahmu karena takdir

kasih sayangku ada untukmu
tangis isakku membasahi pipiku
saat kuingat dan kukenang dirimu
yang kini telah jauh dari hidupku

hati kecilku menyisakan sebuah senyuman kecil
dari dirimu semenjak kau hadir di mimpiku yang hanya secuil
bayanganmu akan selalu terukir
sekalipun untuk yang terakhir


teruntukmu nenekku
dari cucumu selalu
love you and i miss you...

Jumat, 09 April 2010

SAJAK

Sajak CINTA

sajak cinta penuh dengan makna

ungkapan rasa membendung asa
hingga tersebar sejuta pesona
mengayomi jiwa tak mampu berkata-kata

lelah jiwa mengarungi samudra
samudra antartika luasnya tak terkira
hati siapa yang tak akan terluka
jika merasa terhina karena cinta

cinta ada karena yang ada mengadakannya
cinta hilang bukan karena kita tak berharga
cinta pergi itu karena tak kuasa menahannya
cinta menghilang sudahlah ikhlaskan saja

jangan merasa bahwa diri paling tak berguna
sesungguh kita ini manusia luar biasa
bisa berfikir karena diberi akal dari Yang Maha Kuasa
maka dari itu manfaatkanlah sebaik-sebaiknya

kesempatan sebenarnya bukan hanya sekali saja
mungkin karena kita merasa tertekan oleh suatu kendala
sudahlah kita mencoba tuk mendewasa
pasti semuanya akan terseleseikan begitu saja

sudah sampai disini saja tulisannya
karena saya tak sanggup melanjutkannya

hahaha... jangan tertawa ya...