Rabu, 17 Maret 2010

Penyesalanku Akan Cinta!

* * *

Baru sadar, bahwa selama ini aku terlalu larut dalam kesedihan. Baru sadar, bahwa selama ini aku terlalu egois, hanya menuruti egoku. Baru sadar, bahwa selama ini aku mencintai pemuda yang salah. Baru sadar, bahwa selama ini aku telah dikuasai oleh perasaanku.

Cinta... Kenapa sebagian besar penulis novel cinta justru gagal dalam bercinta, seringnya cerita yang menyedihkan dalam novel yang kubuat terjadi dalam kehidupanku, membuatku benar-benar terpuruk. Kesekian kalinya aku menjumpai sesuatu hal yang selalu membuatku sakit hati, tapi aku tak pernah sadar bahwa selama ini aku telah dibohongi, seringnya aku mengetahui sesuatu hal yang selalu membuatku menangis, tapi aku tak pernah kapok untuk tetap ingin menyaksikannya.

kesadaran itu muncul ketika hatiku tergugah, mataku terbuka dan pikiranku menyala. Kesadaran itu telah ditunjukkan oleh sang Maha Pencipta.

Hatiku kembali terluka, Bathinku kembali tersiksa, dan pikiranku mencoba mencerna apa yang selama ini terjadi padaku. Pemuda itu, selalu melakukan sesuatu yang membuat aku ingin menitikkan air mata. Pemuda itu, selalu berkata sesuatu yang membuat aku terpaksa menahan luka.

Cemburu, patah hati, terluka, sakit hati, merana, tersiksa, marah, benci, semuanya ada saat aku melihatnya.

Cinta... Bulsyid jika diucapkan, sakit jika terkhianati, menangis jika patah hati, sumpah benci jika dipermainkan.

Cinta... Manis kata sering orang lain mendefinisikannya, tapi mereka tak tahu bahwa jika telah terluka parah, sembuh pun rasanya jauh dari jiwa.

Semuanya berantakan, semuanya remuk, semuanya kacau. Hati, pikiran, jiwa, sampai badan pun terasa mati. Hasratku untuk menjadi seorang penulis pun seketika kubuang jauh-jauh...

Apa mungkin aku kapok untuk menulis?
Inikah yang namanya cinta membawa luka, tapi cinta tak mampu menyembuhkannya.

Aku tak peduli dengan cinta, aku tak percaya lagi dengan cinta... Aku tak peduli dengan pemuda, aku tak percaya lagi dengan mereka...

Mereka hanya bisa membuat kesengsaraan, tanpa bisa mengerti perasaan wanita, mereka hanya bisa datang dengan kebahagiaan, dan meninggalkan ketidak berdayaan.

Berhenti berkata iya pada mereka, berhenti memikirkan mereka, berhenti melakukan riset tentang mereka, semuanya sirna, semua batal...!!!

Mereka hanya bisa berkata manis, tapi malah memberikan yang pahit... mereka hanya berani berkata sayang, tapi tak mampu membuktikannya dengan perasaan.

Persyeitan dengan seorang pemuda, aku tak mau lagi bercinta, semuanya telah membuatku tak bisa berbuat apa-apa kecuali membenci mereka.

Say No To Man...

Mereka hanya pembawa bencana, bencana yang tak mampu mereka tangani. Mereka hanya pembawa musibah, musibah yang tak mampu mereka tanggapi. Mereka hanya pembawa malapetaka, malapetaka yang mampu membawa kefatalan.

Hhmmmh... Terkadang, orang yang patah hati sering kali mengucapkan kata seenak dirinya, mereka selalu jujur, semua kebaikan dan keburukan orang lain bisa saja terungkap...

So... hati-hati saja dengan orang yang sedang patah hati, jangan sekali-kali ada yang berani mengganggunya..!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar