Selasa, 05 Januari 2010

Mother Day


Dalam hidup, harus ada sebuah perjuangan untuk bisa bertahan hidup. Sebagaimana seorang Ibu, Ibu bertahan hidup demi putra putri beliau. Ketika Ibu mengandung putra putri beliau, Ibu begitu sangat berhati-hati menjaga kandungan beliau agar tetap sehat. Setelah Ibu melahirkan seorang putra dan putri, Ibu tetap berhati-hati dalam memakan makanan apapun yang ada, demi kesehatan putra putri beliau, karena jika Ibu salah makan sedikitpun dan membuat kesehatan Ibu menurun, maka sang bayipun akan ikut merasakan sakit yang di derita sang Ibu. Setelah melalui masa-masa balita, sang Ibu mendidik putra putri beliau agar bisa menjadi anak yang berbakti, pintar dan hebat. Saat dewasa, kasih sayang Ibu tak berkurang, Ibu selalu memberikan support yang tinggi pada anak-anak beliau agar bisa menjadi seseorang yang sukses dan profesional.

Ketika sudah berkeluarga, Ibu masih tetap memberikan dukungan dan bantuan lahir dan batin, berdoa agar kelak diberi putra dan putri yang sempurna dan berbakti kepada mereka. Ibu selalu menjadi seorang Ibu yang pertama kali mengandung, melahirkan dan membesarkan putra putri beliau. Kasih sayang seorang Ibu tak pernah berkurang secuilpun, malah semakin besar dan bertambah setiap saat, meskipun sang anak sering membuat hati sang Ibu sakit hati. Tapi sang Ibu ikhlas dan selalu membuka pintu maaf beliau untuk anak-anak beliau.

Ibu… Selalu memberi, namun tak pernah mengharapkan imbalan apapun dari putra putri beliau. Menerima jika di beri, terkadang malah menolak dengan alasan bahwa putra dan putri beliau lebih membutuhkan dibanding beliau.

Lihatlah dan ingatlah…!! Ibu mengeluarkan air mata demi kita, saat kita bersedih, saat kita terluka dan saat kita sakit. Ibu selalu berdoa demi kebahagiaan kita, Ibu tak pernah peduli dengan diri beliau. Saat Ibu sedang sakit, Ibu selalu berusaha tegar agar tak terlihat sakit di depan kita, karena beliau tak ingin jika kita merasa direpotkan.

Ibu selalu ada buat kita, dimanapun kita menapakkan kaki, disitulah do’a Ibu selalu tercurahkan.
Namun, apa balasan kita terhadap semua jasa-jasa Ibu…?

Sudahkah kita membalas semua jasa-jasa Ibu…?

Sudahkan kita patuh kepada Ibu…?

Sudahkah kita membahagiakan Ibu…?

Disaat Ibu sedang susah payah mencari uang bersama sang ayah, ikut banting tulang karena merasa mempunyai tanggung jawab yang tinggi pula untuk memenuhi kebutuhan kita. Apa yang kita lakukan…? Kita malah enak-enaknya ngegosip bersama teman-teman, jalan-jalan, hangout, foya-foya, tak memikirkan perjuangan Ibu sama sekali.

Disaat Ibu sedang dirundung berbagai masalah, kita malah membuat Ibu semakin terbebani dengan masalah-masalah kita.

Tahukah kita bahwa Ibu adalah malaikat penyelamat kita…?

Tahukan kita bahwa Ibu adalah tempat kita mencurahkan isi hati kita…?

Tahukah kita bahwa Ibu selalu memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup kita…?

Kita tak pernah memikirkan sampai sejauh itu, kita bahkan tak pernah tahu sejauh mana pengorbanan sang Ibu demi kelancaran hidup kita. Kita sama sekali tak pernah ingin tahu apa keinginan Ibu.

Dimana kesadaran kita…?

Dimana simpati kita untuk sang Ibu…?

Dimana hati nurani kita untuk membahagiakan sang Ibu…?

Jasa-jasa Ibu tak mungkin bisa di perhitungkan, sekalipun kita membalasnya, itu tak akan setimpal dengan apa yang di berikan Ibu kepada kita. Tak akan pernah sepadan dengan jasa-jasa Ibu, namun Ibu tak pernah mempermasalahkannya, Ibu tak pernah merengek kepada kita untuk mendapatkan apa yang Ibu mau, Ibu bahkan tak pernah memberitahu kita apa keinginan terbesar Ibu. Terkadang, bahkan sering, Ibu merahasiakan kesusahan Ibu dari kita, Ibu merasa, kita tak perlu ikut andil dalam menyelesaikan masalah yang menimpa Ibu. Bahkan kita sendiri tak mau mencari tahu apa yang sedang terjadi pada Ibu.

Ibu… Selalu memberi tak pernah mengharap kembali… Itulah Ibu, seorang wanita yang begitu berjasa semasa kita hidup.

I LOVE YOU MOTHER...!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar