
Selain karakternya yang begitu dewasa, yang tak suka marah dan tak pernah ngambek, ternyata eh ternyata, dia sangat pemalu sekali.

Selain karakternya yang lucu dan fine setiap saat, ternyata ia juga seperti gue, yang selalu kesepian karena jauh dari sahabat-sahabat yang lain, kami memang tinggal di daerah yang berbeda, makannya kami tak pernah bisa face to face. Kami saling mengenal pada akhir-akhir bulan Februari, lalu kami dekat pada awal-awal bulan Mei, melalui facebook kami saling mencurahkan isi hati kami, saling kirim komentar yang nyleneh.
Tepat ketika tanggal 26 Mei kami bentuk anggota menjadi "The Green Moss", awalnya gue yang nyaranin, dan gue juga yang bikin nama genk ini, mereka setuju, akhirnya ditetapkanlah tanggal 26 Mei sebagai berdirinya anggota genk "The Green Moss" yang sering di sebut dengan TGM.

Tapi yang paling bikin gue jengkel dari dia adalah ketika dia bohongin gue, bilangnya dia ada di Belanda, nuntut ilmu disana, tahunya masih di Jawa. Kayaknya emang cuman gue deh yang kena tipu daya syetan semacam dia ini, nyata banget. Gue sempat bingung, sebenarnya gue yang terlalu bego' percaya sama dia, atau emang dia yang begitu cerdik akalnya hingga bisa nipu gue. Hah... Dasar pemuda konyol.

Dan yang terakhir adalah sobat gue yang selalu ada dimanapun gue berada. Mungkin karena rumahnya yang terbilang sangat dekat dengan rumah gue, jadinya ia selalu ada buat gue, ketika gue kirim pesan untuk datang ke rumah gue, secepat kilat ia langsung nongol didepan muka gue.

Oh ya, Gadis ini lahir di Kudus, sama kayak gue, hanya saja dia dilahirin pada 09 Oktober 1991. Yang gue suka dari gadis ini adalah, dia berpendirian teguh, tapi terkadang dia juga ngingkari prinsipnya. Dia putri dari kyai dimana gue sering mengaji di mushollanya, gue sempat nggak bisa menilai karakter gadis ini, tapi lama kelamaan setelah gue mengenalnya, akhirnya gue tahu seperti apa karakter gadis ini.

Tapi gadis ini cukup dermawan , tapi yang nggak gue sangka darinya itu, meski pun dia orang pondokan, ternyata ia juga bisa menyimpan perasaan yang lebih terhadap seorang pemuda. Bahkan sepertinya ia lebih gila dariku dalam mencintai seorang pemuda, gue benar-benar kagum dengan gadis ini,

Yang paling klop dari kami adalah : kami berdua sama-sama menderita karena mencintai seorang pemuda yang begitu cuek terhadap kami. Kami sama-sama sakit hati bersama, sedih bersama jika membahas tentang masing-masing pemuda yang kami

Tapi ada satu hal yang sempat membuat gue heran, ternyata... Setelah gue mengenalnya lebih dekat, gadis ini lebih cerewet dari gue, padahal dari siapa saja orang yang cerewet yang gue kenal, guelah yang paling cerewet, ternyata... Dia lebih cerewet dari gue... ha ha ha...

Inilah Identitas The Green Moss
Nah... Itu semua adalah sahabat-sahabat gue... Merekalah yang mendukung dunia penulisan gue, karena mereka juga gue bisa terinspirasi membuat karya novel yang kini masih berada di tangan penerbit...!!
So... Thanks to all My best friend...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar